---SCOUT MATSANI JAYA --- SCOUT MATSANI JAYA --- SCOUT MATSANI JAYA --- SCOUT MATSANI JAYA ---

Syarat-Syarat dan Tanda Kecakapan Umum

SYARAT DAN TANDA KECAKAPAN UMUM

    Sistem Tanda Kecakapan adalah salah satu Metode Kepramukaan untuk mendorong dan merangsang Pramuka Siaga agar memiliki kecakapan untuk pengembangan pribadinya. Tanda Kecakapan bukan merupakan tujuan tapi merupakan alat pendidikan untuk mencapai tujuan Gerakan Pramuka. Pramuka Siaga akan mendapat Tanda Kecakapan apabila telah menyelesaikan syarat-syarat kecakapan (telah diuji) dari pembinanya sebagai penghargaan atas kecakapan yang diraihnya. 
    Pembina harus menjamin bahwa kecakapan yang dimiliki Pramuka Siaga cukup dapat dipertanggung jawabkan, dengan pengertian bahwa Pramuka Siaga memperoleh Tanda Kecakapan sesuai dengan prosedur setelah memenuhi syarat-syarat kecakapan yang diinginkan atau diminati. 
Kecakapan dalam Gerakan Pramuka terdiri atas: 
1) Kecakapan Umum. 
2) Kecakapan Khusus 
    Kecakapan Umum Pramuka Siaga adalah kecakapan yang wajib dipenuhi Pramuka Siaga untuk pengembangan pribadinya. 
    Syarat Kecakapan Umum (SKU) Pramuka Siaga adalah syarat-syarat kecakapan yang wajib dipenuhi oleh Pramuka Siaga untuk mendapatkan Tanda Kecakapan Umum (TKU). TKU Pramuka Siaga merupakan tanda kecakapan setelah memenuhi syarat-syarat kecakapan umum sesuai dengan tingkatannya. 
SKU dan TKU Pramuka Siaga diatur sesuai dengan tingkatan Pramuka Siaga yaitu: 
1. SKU dan TKU Siaga Mula. 
2. SKU dan TKU Siaga Bantu. 
3. SKU dan TKU Siaga Tata 
    Kecakapan Khusus Pramuka Siaga adalah kecakapan, kepandaian, kemahiran, ketangkasan, keterampilan di bidang tertentu yang dimiliki Pramuka Siaga sesuai dengan minat dan bakatnya. 
    SKK adalah syarat-syarat kecakapan sesuai dengan minat dan bakat Siaga yang harus dipenuhi untuk mendapatkan TKK. 
    TKK merupakan tanda kecakapan khusus bagi Pramuka Siaga setelah menempuh syarat- syarat khusus sesuai dengan minat dan bakatnya. 
    Selain kecakapan tersebut Siaga dapat memperoleh Tanda Pramuka Garuda sebagai penghargaan yang diberikan kepada Pramuka Siaga setelah memenuhi Syarat-syarat Pramuka Siaga Garuda (lihat PP Pramuka Garuda). 

Materi SKU 

Butir-butir SKU merupakan penjabaran dari kompetensi dasar yang harus dididikkan kepada Siaga. 

Materi SKU Pengembangan Spiritual 

    Pengembangan spiritual pada Pramuka Siaga merupakan salah satu aplikasi Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan yang membantu memperdalam dan memperkuat keimanan, ketaqwaan dan mensyukuri kebesaran Tuhan Yang Maha Esa dengan melaksanakan segala perintahNya dan menjauhi laranganNya. 
  1. Negara Kesatuan Republik Indonesia menjamin kebebasan kepada setiap warga negaranya termasuk Siaga untuk memeluk agama yang dipilihnya. Setiap agama memiliki Kitab Suci masing-masing sebagai pegangan hidupnya. Kitab suci agama Islam adalah Al Qur an, kitab suci agama Katolik dan agama Kristen adalah Injil, kitab suci agama Budha adalah Weda dan kitab suci agama Hindu adalah Tripitaka. Materi SKU Spiritual yang terkait dengan kitab suci mengacu pada kitab suci masing-masing agama, tidak diurai dalam panduan ini. 
  2. Sebagai mahkluk Tuhan, Siaga harus mengakui kebesaran ciptaanNya yang tidak ada duanya. Pagi hari pada saat matahari terbit, akan terlihat betapa indahnya pemandangan langit diufuk timur. Sebagian bola merah dengan semburat sinarnya muncul perlahan-lahan, makin lama semakin kelihatan bentuknya yang bulat. Sangat menakjubkan. Demikian juga pada saat matahari terbenam sangat indah dan memukau. Pemandangan ini terlihat akan lebih jelas dan akan dapat menegakkan bulu roma jika kita sedang berada di pantai atau di balik gunung. 
  3. Mensyukuri nikmat yang diberikan oleh Tuhan, merupakan salah satu ajaran agama. Semakin kita mensyukuri nikmat yang ada semakin terasa betapa maha pemurah dan maha kayanya Tuhan. Pemandangan alam saat Siaga sedang wisata diperkebunan teh dan meninjau pabriknya. Apa yang dapat dirasakan Siaga saat itu? Pemandangan gunung indah dengan hamparan kebun teh, sejauh-jauh mata memandang hamparan hijau yang memukau. Udara segar bertiup dengan lembutnya yang membuat badan terasa sehat dan segar, sungguh menyenangkan dan nikmat rahmat Tuhan. Kita wajib mensyukuri nikmat yang tak terkira yang diberikan oleh Yang Maha Pemurah dan Maha Kaya. Setiap manusia wajib menjaga dan memelihara kekayaan alam yang ada tanpa ada keinginan untuk mengeksploitasi dengan semena-mena. 
  4. Kekuasaan Tuhan sungguh tak ada batasnya. Jika Tuhan menghendaki semua akan terjadi tak ada seorang manusia yang dapat menolaknya. Bencana alam, gempa bumi dan lain-lain adalah bukti kekuasanNya, (tsunami di Aceh tahun 2004, banjir lumpur di Jawa Timur tahun 2006 dan gempa bumi di Sumatera Barat 2010). Atas bencana tersebut Siaga ternyata tak tinggal diam, bahu membahu memberikan bantuan sebagai tanda ikut prihatin dan kepedulian atas bencana. Apa yang dapat disampaikan kepada Siaga adalah bahwa kita tidak hanya mensyukuri dan menikmati kebesaran Tuhan tapi juga harus peduli dan prihatin atas petaka yang menimpa orang lain. 
  5. Sebagai anggota keluarga, Siaga hendaknya mencintai ayah, ibu dan saudara- saudaranya. Mentaati ayah bundanya dan berusaha menjadi anak kebanggaan keluarganya. 
  6. Dalam satu perindukan kadang-kadang terdapat Siaga pemeluk agama yang berbeda, para Siaga harus menghargai dan menghormati serta saling toleransi terhadap pemeluk agama yang berbeda. Misalnya mengucapkan selamat pada saat hari besar agamanya. Pada saat kegiatan bersama jika ada yang melakukan ibadah sesuai agamanya, yang lain harus tenang tidak berisik atau gaduh sehingga tidak mengganggu yang melakukan ibadah. 

Materi SKU pengembangan emosional. 

    Dalam pengembangan ini Pramuka Siaga mendapatkan kesempatan mengenali, memahami dan mengungkapkan nilai-nilai kepramukaan. Belajar mengendalikan kepekaan yang berlebihan, mengatasi rasa malu, rasa tidak aman dan sifat memberontak. 
    Semua orang tentu memiliki perasaan dan emosi yang berbeda. Ada yang perasaannya halus dan emosinya stabil sehingga dalam pengungkapannya terlihat rapih teratur dan santun. Ada juga yang sebaliknya. Kedua perasaan dan emosi yang berbeda ini dapat dilatih untuk menjadi positif. 
  1. Dwisatya dan Dwidarma 
Dwisatya dan Dwidarma adalah inti dari Kode Kehormatan Pramuka Siaga yang merupakan pedoman untuk digunakan dalam kehidupan sehari-hari baik di keluarga, di perindukan maupun dalam pergaulan di masyarakat. 

Dwisatya. 
Dwisatya adalah janji yang harus diucapkan oleh calon Siaga pada saat yang bersangkutan dilantik menjadi Pramuka. Setelah mengucapkan Dwisatya ia menjadi seorang Pramuka, menjadi saudara semua Pramuka di tanah air dan bahkan menjadi saudara Pramuka seluruh dunia. 

Isi Dwisatya: 
Demi kehormatanku aku berjanji akan bersungguh- sungguh,
  • Menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan Yang Maha Esa, Negara Kesatuan Republik Indonesia dan menurut aturan keluarga.
  • Setiap hari berbuat kebaikan. 

    Siaga yang sudah mengucapkan Dwisatya, wajib mematuhi dan melaksanakannya. Ia wajib patuh menjalankan kewajiban terhadap Tuhan Yang Maha Esa, sesuai dengan agama yang dipeluknya, saling menghargai teman yang menjalankan ibadah dan tidak memilih teman karena perbedaan agama, suku atau materi yang dimiliki. Siaga juga berkewajiban terhadap tanah air dan menurut aturan keluarga serta aturan ayah dan bunda di rumah dan di perindukannya. 
Setiap hari berusaha untuk berbuat kebaikan, misalnya:
Membantu pekerjaan ibu/ayah di rumah dengan iklas antara lain membersihkan kamar tidurnya, menyapu, mencuci piring.
memberikan kesempatan pertama kepada orang tua untuk duduk di kursi bus jika keadaan bus sedang penuh. 

Dwidarma. 
Dwidarma adalah ketentuan moral yang menjadi pedoman hidup bagi Siaga. Dwidarma 
diucapkan pada saat upacara pembukaan latihan di perindukan. 
Isi Dwidarma: 
1) Siaga itu patuh pada ayah dan ibundanya. 
2) Siaga itu berani dan tidak putus asa. 
Sejak sebagai calon Siaga hendaknya ditanamkan dan dibiasakan untuk patuh kepada ayah dan bundanya baik di rumah maupun di perindukan. 
Siaga harus berani karena benar, tidak boleh takut menyampaikan pendapat untuk kebenaran. Siaga tidak boleh putus asa, selalu berusaha dengan sungguh disertai dengan doa dan niat baik agar usahanya dapat berhasil. 
Kode Kehormatan tersebut harus dihafal oleh Siaga dan dijelaskan oleh Pembina untuk hayati dan diamalkan oleh Siaga sebagai pedoman hidupnya. 

      2) Salam Pramuka 
Sejak usia Siaga hendaknya dikembangkan kepribadian dan sopan santun yang ramah tamah. Kebiasaan yang baik ini perlu ditanamkan dan ditumbuhkan kepada Siaga. Salah satu kebiasaan tersebut adalah memberikan salam kalau bertemu atau meninggalkan seseorang. Di lingkungan kepramukaan kebiasaan baik ini disebut sebagai memberikan salam Pramuka, 
Caranya adalah dengan mengangkat telapak tangan kanan sampai ujung telunjuk menempel pelipis, sedang posisi telapak tangan agak miring menghadap ke depan. Salam Pramuka dilakukan dengan lima jari adalah karena azas Gerakan Pramuka adalah Pancasila. 
Jenis salam Pramuka adalah salam kepada sesama teman sebaya, salam kepada kakak pramuka, salam kepada Pembina, salam kepada Presiden, salam kepada Sang Merah Putih, dan salam kepada jenasah. Pada prinsipnya sikap memberi salam adalah sama yaitu berhenti, berdiri tegap dan mengangkat tangan sesuai dengan ketentuan. Selain itu ada salam yang diucapkan “ Salam Pramuka !” dan dijawab “Salam”. Sikapnya dapat duduk atau berdiri dengan mengangkat tangan untuk memberi salam (tidak mengepalkan tangan). 

     3) Menabung 
Sejak dini agar diajarkan untuk hidup tidak boros hemat dan berusaha untuk menabung. Ada pepatah yang mengatakan ”Muda rajin menabung Tua terlindung” banyak manfaat yang dapat diperoleh jika Siaga rajin menabung. 
Manfaatnya diantaranya: 
· dapat membayar iuran perindukan sendiri; 
· pada akhir tahun dapat ikut wisata dengan hasil tabungannya; 
· dapat membeli sesuatu yang diinginkan. 
Menabung adalah kebiasaan yang baik, apalagi dapat dilakukan secara teratur. Menabung dapat dilakukan: secara tradisional dengan menggunakan “celengan” yang disimpan dirumah, menabung di perindukan, menabung di sekolah dan menabung di bank. Uang yang ditabung dapat dari menyisihkan sebagian uang yang diberikan orang tua. Yang baik adalah uang tabungan tersebut diperoleh dari usaha sendiri. Misalnya menjual tanaman hias, membuat hasta karya yang dijual. 

     4) Setia membayar iuran. 
Iuran merupakan cerminan dari rasa saling memiliki anggota kepada gugus depan. Selain itu, iuran juga merupakan sarana pembelajaran disiplin berorganisasi, sehingga anggota diwajibkan untuk membayar iuran. Membayar iuran perindukan merupakan salah satu aturan di gugus depan, karena itu harus ditaati dan dijalankan sebagai salah satu amalan dari Dwisatya. 
Kesetiaan membayar iuran di perindukan atau gudep, merupakan salah satu wujud kedisiplinan. Iuran anggota diperoleh dari Siaga, baik yang bersasal dari pemberian orang tua ataupun hasil usaha sendiri. Iuran Perindukan biasanya digunakan untuk keperluan kegiatan gugus depannya. 

     5) Lambang Pramuka 
Lambang adalah suatu gambaran atau image tentang sesuatu yang dapat memberikan semangat kepada seseorang. 
Lambang Gerakan Pramuka adalah Tunas Kelapa. Pencipta Tunas Kelapa sebagai lambang Gerakan Pramuka adalah Kak Soenardjo Atmodipoero, lahir pada tanggal 29 Pebruari 1909 di Blora. 
Tunas Kelapa dipilih sebagai lambang Gerakan Pramuka dengan pertimbangan filosofis arti sebagai berikut: 
· buah nyiur dalam keadaan tumbuh dinamakan cikal. Istilah cikal bakal di Indonesia berarti penduduk asli pertama, yang menurunkan generasi baru. Jadi lambang buah nyiur yang tumbuh itu mengkiaskan bahwa setiap Pramuka merupakan inti bagi kelangsungan hidup bangsa Indonesia. 
· buah nyiur dapat bertahan lama dalam keadaan yang bagaimanapun juga. Jadi lambang itu mengkiaskan bahwa setiap Pramuka adalah seorang yang rohaniah dan jasmaniah sehat, kuat dan ulet, serta besar tekadnya dalam menghadapi segala tantangan dalam hidup dan dalam menempuh segala ujian dan kesukaran untuk mengabdi tanah air dan bangsa Indonesia. 
· nyiur dapat tumbuh dimana saja, yang membuktikan besarnya daya upaya dalam menyesuaikan diri dengan keadaan sekelilingnya. Jadi lambang tersebut mengkiaskan bahwa setiap Pramuka dapat menyesuaikan diri dalam masyarakat dimana ia berada dan dalam keadaan yang bagaimana pun juga. 
· nyiur tumbuh menjulang lurus ke atas dan merupakan salah satu pohon yang tertinggi di Indonesia. Jadi lambang tersebut mengkiaskan bahwa setiap Pramuka mempunyai cita-cita yang tinggi dan lurus yakni mulia, jujur dan tetap tegak tidak mudah diombang–ambingkan sesuatu. 
· akar nyiur tumbuh kuat dan erat di dalam tanah. Jadi lambang tersebut mengkiaskan tekad dan keyakinan setiap Pramuka yang berpegang pada dasar-dasar dan landasan landasan yang baik, benar, kuat dan nyata, ialah tekad dan keyakinan yang dipakai olehnya untuk memperkuat diri guna mencapai cita-citanya. 
· nyiur adalah pohon yang serba guna dari ujung atas hingga akarnya. Jadi lambang itu mengkiaskan bahwa setiap Pramuka adalah manusia yang berguna dan membaktikan diri dan kegunaannya kepada kepentingan tanah air, bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia serta kepada umat manusia. 
Pengertian Tunas Kelapa tersebut harus diketahui difahami oleh setiap Siaga agar mereka menyadari nilai-nilai kiasan yang terkandung didalamnya. 

      5) Seni budaya. 
Seni budaya merupakan salah satu identitas dari suatu kelompok etnis, suku atau kelompok bangsa. Tinggi rendahnya seni budaya suatu bangsa dapat diukur oleh tinggi dan rendahnya nilai budaya dari bangsa tersebut. Seni budaya antara lain tari, lagu, benda-benda ciptaan, bahasa dan adat atau kebiasaan suku atau bangsa. Sejak dini kepada Siaga sudah ditumbuhkan dan dikembangkan rasa seni dan budayanya. Tidak setiap anak memiliki bakat atau selera terhadap seni dan budaya, namun setiap anak memiliki bibit seni budaya karena setiap anak dapat merasakan keindahan. Beberapa Siaga ada yang senang bernyanyi, menari, melukis, berdeklamasi dan lain-lain. 
Pembina berkewajiban untuk memupuk bibit-bibit tersebut melalui pengenalan seni budaya antara lain lagu dan tarian daerah, pakaian-pakaian daerah, senjata tradisional, kuliner daerah, seni drama atau pertunjukan daerah, seni kriya (pahat, anyaman), permainan-permainan tradisional dan lain-lain. 

Materi SKU Pengembangan Sosial 

    Pengembangan Sosial adalah pengembangan pribadi yang berkaitan dengan saling ketergantungan dengan orang lain dan membangun kemampuan untuk bekerjasama serta memimpin. 
    Manusia senantiasa mempunyai naluri yang kuat untuk hidup bersama dengan sesamanya. Naluri ini sudah ada semenjak manusia lahir ke dunia sehingga manusia di sebut makhluk sosial. Manusia tidak akan mungkin hidup sendiri tanpa manusia lainnya. Manusia yang “dikurung” sendirian disuatu ruangan tertutup, pasti akan mengalami gangguan pada perkembangan pribadinya. 
    Untuk hidup di masyarakat seseorang perlu berinteraksi dengan orang lain, harus dapat berkomunikasi dengan baik, menghargai orang lain bekerjasama dan mentaati aturan-aturan yang berlaku. 
Dalam pengembangan sosial, Pramuka Siaga diharapkan mampu: 
· berkomunikasi dengan anggota keluarganya, teman sebaya maupun orang lain. 
· menghargai orang lain. 
· bekerjasama. 
· berperan dalam Barung, Perindukan maupun kelompok. 
· sebagai warga Negara Indonesia yang patuh. 
    Dalam berkomunikasi, Siaga hendaknya dapat menyampaikan pikiran, pendapat, perasaan dan sikapnya sehingga orang lain dapat menangkap informasi dengan baik seperti yang dimaksudkan. Komunikasi dengan teman dan komunikasi dengan orang yang lebih tua ataupun yang lebih muda akan berbeda caranya, baik itu dari segi bahasa maupun dari cara menyampaikan pesannya. Siaga berkomunikasi biasanya dilakukan di rumah, di sekolah, dan di perindukan pada waktu latihan. Hubungan melalui komunikasi harus didukung oleh perilaku disiplin agar hubungan tetap langgeng adanya. 
    Disiplin dapat ditumbuhkan dan dibina melalui latihan, pendidikan atau penanaman kebiasaan dengan keteladanan-keteladanan tertentu, yang dimulai dari keluarga, pada masa kanak-kanak dan terus tumbuh berkembang sehingga perilaku disiplin tersebut menjadi kebiasaan yang positif. 
    Siaga yang sudah memiliki perilaku disiplin akan merasa bersalah jika tidak berbuat disiplin. Dimanapun Siaga berada selalu ada aturan-aturan yang harus ditaati dengan disiplin pramuka, 
    Sebagai makhluk sosial Pramuka Siaga merupakan bagian/anggota dari keluarga, barung, perindukan, murid di sekolah, warga di RT, RW, dan bagian dari negara/bangsa. Siaga harus mengetahui dan mentaati aturan yang ada di kelompok tersebut. 

1. Sebagai anggota keluarga 
Setiap keluarga memiliki aturan-aturan yang harus dilakukan atau ditaati oleh anggota keluarganya termasuk Siaga sebagai anggotanya. Aturan keluarga tersebut antara lain: 
· mencium tangan ayah dan ibu jika berpamitan pergi keluar rumah; 
· mengucapkan salam jika datang atau masuk rumah; 
· membersihkan kamar dan tempat tidur segera setelah bangun pagi; 
· mencuci piring dan gelas sendiri yang telah dipakai; 
· membuang sampah pada tempatnya; 
· jika pulang sekolah meletakkan peralatan sekolah pada tempatnya. 

2. Sebagai anggota masyarakat/lingkungan. 
Aturan lingkungan yang harus ditaati dan dilaksanakan antara lain : 
· bersikap ramah dan peduli dengan tetangga; 
· sebulan sekali mengikuti kegiatan kerja bakti di kampungnya; 
· menengok tetangga jika ada yang sakit atau bertakjiah jika ada yang meninggal; 
· melakukan ronda secara bergilir; 
· menyerahkan beras “jimpitan” sebulan sekali untuk membantu yang memerlukan. 

3. Sebagai anggota Perindukan dan Barung mempunyai aturan yang digunakan sebagai alat untuk menanamkan disiplin antara lain: 
· mengikuti latihan diperindukan minimal 12 kali untuk tiap tingkatan; 
· lima menit sebelum latihan siaga sudah siap ditempat latihan; 
· secara bergiliran menyiapkan peralatan dan tempat latihan; 

4. Sebagai anggota/murid di sekolah antara lain: 
· mengikuti upacara bendera setiap hari senin; 
· tidak boleh terlambat datang ke sekolah (misalnya jam 07.00 pelajaran sudah dimulai); 
· rambut untuk murid laki-laki tidak boleh melebihi kuping (harus pendek); 
· murid perempuan yang mempunyai rambut panjang harus diikat atau dikepang; 
· sepatu harus hitam dan memakai kaos kaki warna putih; 
· baju harus dimasukan ke dalam celana atau rok, dan lain-lain. 
Selain mengetahui aturan dan mentaati, Siaga juga harus mengetahui apa akibat/sangsinya apabila melanggar aturan tersebut. 

5. Sebagai warga negara Indonesia 
Sebagai warga negara Indonesia, Pramuka Siaga harus memahami lagu kebangsaan dan lagu wajib nasional, bendera merah putih, mengenal hari besar nasional dan hari besar keagamaan, adat istiadat dan budaya daerah. 
Lagu Kebangsaan 
    Lagu kebangsaan Indonesia adalah “Indonesia Raya” yang diciptakan oleh Wage Rudolf Supratman. 
    Pada saat diperdengarkan lagu kebangsaan dalam sebuah upacara bendera, siaga harus berdiri dengan sikap sempurna memberikan salam hormat kepada bendera (jika tidak diminta petugas untuk ikut menyanyikan lagu Indonesia Raya) atau dengan berdiri dengan sikap sempurna dan menyanyikan lagu Indonesia Raya. 
Sejarah lagu kebangsaan Indonesia 
    Dalam kongres Pemuda tanggal 28 Oktober 1928 terdapat peristiwa yang sangat penting artinya untuk mengisi kemerdekaan kita yaitu untuk pertama kalinya diperdengarkan kepada umum Lagu Indonesia Raya oleh pengarangnya sendiri yaitu Wage Rudolf Supratman. Hadirin terpesona akan semangat dan isi serta irama lagu itu. Kongres memutuskan; Lagu “Indonesia Raya” ditetapkan sebagai lagu Kebangsaan. 
    Tujuh belas tahun kemudian yaitu tahun 1945 setelah bangsa Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya, lagu “Indonesia Raya” diresmikan dalam UUD 1945 sebagai lagu kebangsaan Republik Indonesia, dan ditetapkan dalam Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2009. 
Bendera Merah Putih 
    Bendera kebangsaan Indonesia adalah Merah Putih dengan sebutan “Sang Merah Putih”. Bendera merupakan sebuah tanda kehormatan bagi bangsa, oleh karena itu harus dijaga dan dihormati. Setiap keluarga sebagai warga Negara Indonesia harus memiliki bendera karena pada saat-saat tertentu bendera tersebut harus dikibarkan di depan rumah setiap warga. Bendera harus dirawat, dicuci diseterika dan disimpan dengan baik ditempat yang mudah dicari. 
    Dalam upacara pada saat Bendera Merah Putih dinaikkan para peserta upacara harus berdiri tegap memberikan penghormatan, jika pesertanya Pramuka atau anggota militer wajib memberikan hormat dengan mengangkat tangan kanan dan meletakkan jari telunjuk dipelipis dengan posisi telapak tangan menghadap miring kebawah. 
    Perindukan memiliki Bendera Merah Putih yang disebut “Pusaka Perindukan”. Bendera tersebut dikibarkan pada saat latihan di Perindukan. 
    Bendera bangsa Indonesia mempunyai dua warna yaitu merah dan putih. Merah artinya berani dan putih artinya suci. Maksud berani adalah bangsa Indonesia itu berani karena benar. Kita berani melawan siapapun yang menyerang negara kita. 
    Dalam mengadakan perlawanan, hati kita harus tetap suci. Suci karena untuk membela negara, bangsa dan agama. Kita tidak akan memerangi bangsa lain kalau tidak diserang. Kita berani menegakkan negara dan bangsa. Dengan hati suci kita berani menegakkan keadilan. 
· Sejarah Bendera Merah Putih Penggunaan lambang merah putih telah sejak lama dilakukan oleh nenek moyang bangsa Indonesia. Beberapa bukti penggunaan warna merah putih dapat diungkapkan antara lain: 
· Masa Kerajaan Singosari Penggunaan umbul-umbul atau bendera merah putih oleh Jayakatwang ketika berperang melawan R. Wijaya dan ketika berperang melawan kekuasaan Kertanegara dari kerajaan Singosari (1222-1292). Sejarah tersebut seperti tertulis dalam kitab Jawa kuno berangka tahun 1216 Caka (1254 Masehi). 
· Masa Kerajaan Majapahit Mpu Prapanca di dalam kitab Negara Kertagama menceritakan tentang bahwa pada masa pemerintahan Hayam Wuruk di kerajaan Majapahit tahun 1350-1389 M telah digunakannya warna merah putih sebagai warna yang dimuliakan. Warna-warna tersebut digunakan diantaranya: 1. dalam upacara hari kebesaran kerajaan; 2. gambar-gambar yang dilukiskan pada kereta-kereta kerajaan yang menghadiri hari kebesaran; 
· Kerajaan Minangkabau Dalam suatu kitab Tembo Alam Minangkabau yang disalin pada tahun 1840 dari kitab yang lebih tua terdapat gambar bendera alam Minangkabau, berwarna merah putih hitam. Bendera ini merupakan pusaka peninggalan jaman kerajaan Melayu-Minangkabau dalam abad ke 14, ketika Maharaja Adityawarman memerintah (1340- 1347). Warna merah-putih-hitam tersebut mengandung makna perwalian para pejabat kerajaan yaitu; warna merah = warna hulubalang (yang menjalankan perintah) warna putih = warna agama (alim ulama) dan warna hitam = warna adat Minangkabau (penghulu adat). 
· Di Kraton Solo terdapat pusaka berbentuk bendera Merah Putih peninggalan Kyai Ageng Tarub, putra Raden Wijaya, yang menurunkan raja-raja Jawa. 
· Dalam Babad Tanah Jawa yang bernama Babat Mentawis (Jilid II hal 123) disebutkan bahwa ketika Sultan Agung berperang melawan negeri Pati. Tentaranya bernaung di bawah bendera merah putih “Gula Kelapa”. Sultan Ageng memerintah tahun 1613-1645. 
· Juga di bagian lain dari kepulauan Indonesia terdapat bendera yang berwarna Merah Putih, misalnya di Aceh, Palembang, Maluku dan sebagainya meskipun sering dicampuri gambar-gambar lain. Warna merah putih dikenal pula dengan sebutan warna Gula Kelapa. Warna Merah Putih disebut Gula Kelapa tidak berarti “Merah” lambang gula dan “Putih” lambang buah nyiur yang telah dikupas. 
· Pada tanggal 17 Agustus 1945, Bung Karno dan Bung Hatta bertempat di Jalan Pegangsaan Timur 56 (sekarang Jalan Proklamasi) Jakarta, atas nama bangsa Indonesia memproklamirkan kemerdekaan Indonesia. Sesaat kemudian bendera kebangsaan merah putih dikibarkan di gedung Pegangsaan Timur 56 Jakarta. Bendera merah putih berkibar untuk pertama kalinya di bumi Indonesia Merdeka.

6. Hari-hari Besar Agama dan Hari Besar Nasional.
Hari-hari besar agama.
    Setiap Siaga tentu memiliki agama, karena merupakan salah satu syarat menjadi pramuka. Syarat ini tersirat dalam Dwisatya yang telah diucapkan pada saat Siaga dilantik menjadi Pramuka Siaga (Mula).
Oleh karena itu sebaiknya setiap Siaga mengetahui hari-hari besar agama minimal agama yang dianutnya.
Hari besar agama Islam antara lain: Idul Fitri, Idul Adha, Maulid Nabi, Isra Mi’raj.
Hari besar agama Kristen antara lain: Natal, Paskah, Jum’at Agung.
Hari besar agama Katolik antara lain : Natal dan Paskah.
Hari besar agama Hindu antara lain: Hari Raya Galungan, Hari Raya Kuningan, Hari Raya Saraswati, Hari Raya Banyupinaruh, Hari Raya Pagerwesi.
Hari besar agama Budha antara lain: Hari Raya Waisak, Hari Raya Kathina, Hari Raya Asadha, Hari Raya Magda Puja.

Hari –hari besar nasional
Pemerintah telah menetapkan hari-hari nasional antara lain:
Hari Kartini tanggal 21 April
Hari Pendidikan Nasional tanggal 2 Mei
Hari Kebangkitan Nasional tanggal 20 Mei
Hari Lahir Pancasila tanggal 1 Juni
Hari Proklamasi Kemerdekaan tanggal 17 Agustus
Hari Kesaktian Pancasila tanggal 1 Oktober
Hari Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober
Hari Pahlawan tanggal 10 November
Hari Ibu tanggal 22 Desember


7. Pahlawan Nasional
    Siaga wajib tahu dan mengenal sejarah bangsa Indonesia dan para pahlawannya. Pesan yang sangat berharga dari Bapak Ir Soekarno, Presiden R.I yang pertama berbunyi sebagai berikut “ Jangan Sekali-Kali Meninggalkan Sejarah” dan “Bangsa yang Besar adalah Bangsa yang Dapat Menghargai para Pahlawannya”. Kedua pesan ini saling berkaitan, bagi Siaga artinya: pengetahuan tentang sejarah Indonesia atau bangsa Indonesia perlu dipelajari termasuk sejarah perjuangan para pahlawan sebagai pelopor bangsa yang disegani oleh bangsa lain. Perjuangan dan pengabdian para pahlawan dapat menjadi suri tauladan baik bagi Siaga. 
    Siapa yang tidak kenal Pangeran Diponegoro? Beliau adalah pahlawan bangsa yang melawan penjajah, karena Belanda ingin menjajah bangsa Indonesia. Perlawanan Pangeran Diponegoro terus menerus tiada hentinya sampai beliau wafat. Pahlawan lain di masa penjajahan Belanda adalah Fatahilah, Hasanudin, Raden Patah dan masih banyak lagi. 
    Pada masa itu, bangsa Indonesia tetap berjuang melawan, tetapi dengan cara yang berbeda. Pejuang-pejuang bangsa kita menginginkan bangsa Indonesia menjadi pintar, untuk itu didirikannya sekolah-sekolah swasta, organisasi- organisasi, gerakan-gerakan pemuda dan juga didirikan organisasi kepanduan yang sekarang disebut Pramuka. Organisasi yang pertama mempersatukan bangsa Indonesia ialah Budi Utomo. Organisasi pemuda menjadi satu organisasi yang besar. Persatuan Pemuda mencetuskan Sumpah Pemuda. Pada zaman ini pahlawan-pahlawan bangsa disebut Perintis Kemerdekaan. 
    Pahlawan Perintis Kemerdekaan antara lain adalah Tjokroaminoto. Ir. Soekarno (presiden RI yang pertama), Dr. Muhamad Hatta, H. Agus Salim, Gatot Mangkupradja, R.A. Kartini, Dewi Sartika. 
    Pada waktu pecah perang revolusi pelopor-pelopornya antara lain Sutan Syahrir, Mr. Muhamad Roem, dan lain-lain. Tokoh-tokoh ini langsung berhadapan dengan Belanda pada waktu “Konperensi Meja Bundar” dan Musyawarah “Renville”. Beliau-beliau adalah para pahlawan yang disegani oleh musuh.

8. Budaya dan adat
    Indonesia terdiri dari berbagai suku bangsa dengan beraneka ragam budaya yang merupakan kekayaan bangsa yang tak ternilai harganya.
    Keanekaragaman budaya inilah yang merupakan salah satu daya tarik bagi para turis/wisatawan asing datang ke Indonesia.
    Sebagai bangsa yang berbudaya perlu mengetahui dan mengenal keaneka ragaman budaya suku-suku bangsa yang ada di Indonesia untuk dapat saling menghargai dan memelihara budaya bangsa.
    Pramuka Siaga, perlu mengetahui dan mengenal seni budaya di lingkungannya, seperti lagu daerah, tarian daerah ataupun upacara adat yang biasa dilakukan oleh lingkungannya.
Lagu-lagu daerah, antara lain:
· Ambon Manise (Maluku)
· Ampar-Ampar Pisang (Kalimantan Selatan)
· Anak Kambing Saya (Nusa Tenggara Timur)
· Angin Mamiri (Sulawesi Selatan)
· Anju Ahu (Sumatera Utara)
· Apuse (Papua)
· Ayam Den Lapeh (Sumatera Barat)
· Ayo Mama (Maluku)
· Bapak Pucung (Jawa Tengah)

Tarian daerah, antara lain:
· Tari Saman, Seudati dan Seudati Ratoh (Aceh)
· Tari Tor-tor, Terang Bulan, Tari Ngari-ngari (Sumatera Utara)
· Tari Piring, Baralek Gadang, Indang Minangkabau (Sumatera Barat)
· Tari Pembubung, Sinar, Lenggang Melayu (Riau)
· Tari Persembahan, Madah Gurindam, Tabal Gempita (Kepulauan Riau)
· Tari Rentak Bersapih, Kipas Keprak, Tauh (Jambi)
· Tari Kelindan Sumbay, Kipas Linggau, Pagar Pengantin (Sumatera Selatan)
· Tari Tincak Gambus, Taluput (Bangka Belitung)
· Tari Ganau (Bengkulu)
· Tari Ngelajau, Sembah, Badana (Lampung)
· Tari Prajurit, Rampak Bedug (Banten)
· Tari Topeng Putri, Cokek, Betawi (Jakarta)
· Tari Topeng, Jaipong, Dewi (Jawa Barat)
· Tari Merak, Gambyong, Sintren (Jawa Tengah)
· Tari Srimpi, Bedhoyo Ketawang, Ngigel, Kumbang (Yogyakarta)
· Tari Jejer Gandrung, Reog Ponorogo, Gandrung Dor (Jawa Timur)
· Tari Radap Rahayu, Dayak (Kalimantan Barat)
· Tari Mandau, Dayak Ngaju, Giring Giring (Kalimantan Tengah)
· Tari Radap Rahayu (Kalimantan Selatan)
· Tari Gong Mandau, Pahlawan, Kayau (Kalimantan Timur)
· Tari Maengket, Tumatenden, Katrili (Sulawesi Utara)
· Tari Dana-Dana (Gorontalo)
· Tari Dero Poso (Sulawesi Tengah)
· Tari Lulo, Balumpa, Blumpa Wawini (Sulawesi Tenggara)
· Tari Ganrang Bulo, Pakkuru Sumanga, Sirih Pinang (Sulawesi Selatan)
· Tari Belibis. Manuk Rawa, Puspajanli, Pendet, Kecak (Bali)
· Tari Presean (Nusa Tenggara Barat)
· Tari Jai, Cerana (Nusa Tenggara Timur)
· Tari Cakalele, Katereja Lompat Gaba-Gaba, Manari (Maluku)

Upacara Adat
· Malam Bainai dari Sumatera Barat
· Ruwatan dari Jawa
· Ngaben dari Bali
· Nujuh Bulan dari Jawa dan daerah lainnya.
· Tedak siti (turun tanah) dari Jawa, dan lain-lain.

Materi SKU Pengembangan Intelektual. 

Seorang anak dapat mengembangkan kemampuan, kreativitas dan kecerdasannya jika mempunyai faktor keturunan dan rangsangan (stimulus) oleh lingkungan secara terus menerus sejak dini, bahkan sejak janin dalam kandungan. Kedua faktor tersebut akan mempengaruhi setiap perkembangan tingkah lakunya. Semakin bervariasi dan kontinyu rangsangan yang diterima oleh anak, semakin tinggi dan bervariasi pula kecerdasan anak di kemudian hari. 
Pramuka Siaga dirangsang dan didorong untuk dapat mengembangkan diri, mengenal pengetahuan dan teknologi, berfikir kreatif menjadi pemimpin dan menggunakan kesempatan untuk memecahkan masalah baik di barungnya maupun di perindukan. 
Kompetensi akhir pengembangan intelektual Pramuka Siaga adalah dapat mengenal, menyikapi dan mengapresiasikan pengetahuan dan teknologi, membiasakan berfikir dan berperilaku kritis dan kreatif. 

Pengenalan lingkungan 

Mengenal lingkungan secara “langsung” dapat menimbulkan dampak positif yaitu bertambahnya pengetahuan dan kecerdasan yang dimiliki Siaga. 
1. mengetahui dan mengenal nama ketua Rukun Tetangga (RT), Rukun Warga (RW), Lurah atau Kepala Desa dan tokoh masyarakat lain di sekitar tempat tinggalnya merupakan kegiatan Siaga akan mengingat dan berusaha menghafal nama-nama tersebut serta berfikir bahwa untuk struktur/susunan lingkungan diperlukan pembagian tugas dan pemimpin yang memimpin. Selain itu Siaga pun akan mengerti bahwa ketua-ketua dan tokoh masyarakat yang telah diketahui nama dan tempat tinggalnya bertanggung jawab atas lingkungannya. Sebagai anggota warganya Siaga harus mendukung dan mentaati aturan lingkungan yang telah dibuat bersama. 

2. Ibukota dan Kepala Negara, Ibu kota Negara Kesatuan Republik Indonesia berkedudukan di Jakarta. Kepala Negara dijabat oleh seorang presiden yang dibantu oleh wakil presiden. Nama presiden yang menjabat saat ini adalah Bapak Dr. H. Susilo Bambang Yudhoyono dan wakil nya Bapak Boediono 

3. Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), Negara Kesatuan Republik Indonesia terbentang dari Sabang sampai Merauke, terdiri atas 33 provinsi. Ibukota propinsi merupakan pusat pemerintahan di tingkat provinsi. Siaga harus tahu nama dan ibu kota propinsi serta nama gubernur diprovinsi tempat tinggalnya. Pembina mengenalkan beberapa nama-nama provinsi dan ibukota serta nama kepala daerah nya. 

4. ASEAN, Untuk pengembangan lingkungan selanjutnya, Siaga perlu mengenal beberapa negara tetangga dan negara-negara Asean serta menunjukkan benderanya. ASEAN singkatan dari Association South East Asia Nation, merupakan sebuah organisasi geopolitik dan ekonomi negara-negara di kawasan Asia 
Tenggara. Negara-negara anggota ASEAN yaitu Malaysia, Singapura, Filipina, Thailand, Kamboja, Vietnam, Brunai Darussalam, Laos, Myanmar dan Indonesia, 
Untuk pengenalan bendera negara-negara tetangga dan negara Asean, pada saat latihan Pembina hendaknya telah menyiapkan bendera negara-negara tersebut minimal gambar bendera yang ada di buku untuk ditunjukkan kepada Siaga. Dari pengembangan lingkungan yang terakhir ini pengetahuan Siaga bertambah, tumbuh rasa menghargai negara lain dan pemikiran untuk mengembangkan wawasan ke luar negeri 

5. Pengenalan wawasan kebangsaan akan menumbuh kembangkan rasa ketaqwaan, cinta tanah air, berbagi dan bertoleransi kepada sesama, disiplin serta sikap patriotisme lainnya, yang kesemuanya berdampak positif pada penambahan pengetahuan dan kecerdasan Pramuka Siaga. Pancasila merupakan dasar Negara Republik Indonesia, dilukiskan dalam bentuk burung garuda dan disebut Garuda Pancasila yang merupakan lambang Negara RI. Pada leher Garuda dikalungkan rantai yang digantungi sebuah perisai benbentuk jantung Gerakan Pramuka melambangkan perjuangan pembelaan bangsa. Jumlah bulu sayap 17 helai, bulu ekor 8 helai semua mengingatkan pada 17-8-45 yang sangat bersejarah yaitu Proklamasi Kemerdekaan. Kaki garuda memegang pita bertuliskan “Bhineka Tunggal Ika” artinya berbeda-beda tapi tatap satu. 

Sila-sila pada Pancasila terdiri atas : 
· Ketuhanan Yang Maha Esa. 
· Kemanusiaan yang adil dan beradab. 
· Persatuan Indonesia. 
· Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan. 
· Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. 

Pada perisai yang berbentuk jantung terdapat lukisan sebagai berikut: 
· Bintang melambangkan sila Ketuhanan Yang Maha Esa. 
· Rantai melambangkan sila Kemanusiaan yang adil dan beradab. 
· Pohon beringin melambangkan sila Persatuan Indonesia. 
· Kepala banteng melambangkan sila Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan. 
· Padi dan kapas melambangkan sila Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. 

Dalam pengembangan wawasan kebangsaan selanjutnya, sebagai bentuk pengamalan dalam kehidupan sehari-hari, Siaga harus dapat menyebutkan perbuatan yang baik sesuai dengan nilai yang terkandung masing-masing sila dari Pancasila. Cara penanaman nilai-nilai tersebut kepada Siaga, Pembina hendaknya memberikan gambaran baik melalui contoh perbuatan, permainan, nyanyian maupun cerita. 

Misalnya: 
Pengamalan sila Ketuhanan Yang Maha Esa Penanaman nilai melalui contoh perbuatan: 
· menjalankan ibadah sesuai agamanya 
· berdoa, setiap kali akan memulai dan mengakhiri kegiatan. 

Pengamalan sila Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab Penanaman nilai melalui contoh nyanyian: 
Lagu “Kasih Ibu”: 
Kasih ibu kepada beta 
Tak terhingga sepanjang masa Hanya memberi, tak harap kembali Bagai sang surya menyinari dunia. 

Pengamalan sila Persatuan Indonesia Penanaman nilai melalui contoh nyanyian: 
Lagu “Sabang Merauke”: 
Dari Sabang sampai Merauke Berjajar pulau-pulau 
Sambung menyambung menjadi satu Itulah Indonesia 
Indonesia tanah airku Aku berjanji padamu Menjunjung tanah airku Tanah airku Indonesia. 

Pengamalan sila Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan. 
Penanaman nilai melalui contoh perbuatan: 
· mengutamakan kepentingan orang lain dari pada kepentingan sendiri; 
· tidak bersikap mau menang sendiri; 
· mematuhi peraturan yang dibuat melalui musyawarah. 

Pengamalan sila Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. 
Penanaman nilai melalui contoh perbuatan: 
· memberikan sedekah kepada fakir miskin; 
· ikut dalam kegiatan kerja bakti yang diadakan di sekitar rumah atau di sekolah; 
· berusaha untuk selalu berkata benar dan tidak berbohong. 

Sikap untuk mau peduli dalam hal ini memberikan pertolongan terhadap orang lain dapat menyenangkan hati orang yang kita tolong dan memberikan kepuasan pada diri sendiri karena sudah berbuat sesuatu untuk orang lain. Perbuatan ini akan berdampak positif, karena meningkatkan pengetahuan dan kecerdasan Siaga. 
Pembina hendaknya menanam dan menumbuhkan sikap kepedulian tersebut kepada Siaga secara terus menerus, sehingga sikap itu menjadi bagian dari kehidupannya. Siaga dibiasakan untuk tidak gugup jika melihat kecelakaan. Dia harus bersikap tenang, tidak usah ikut berkerumun atau mendekati korban. Lihatlah apakah di sekitarnya sudah ada orang dewasa yang berwenang untuk mengurusnya. Jika belum, maka Siaga memberikan pertolongan dalam bentuk menginformasikan peristiwa tersebut kepada orang dewasa di sekitarnya untuk kemudian ditindaklanjuti. 
Bentuk pertolongan lain yang dapat diberikan oleh Siaga adalah mengamati apakah di tempat kecelakaan tersebut sudah ada petugas yang berwenang untuk mengurusnya. Bila tidak cepatlah melaporkan peristiwa tersebut kepada polisi atau petugas puskesmas/rumah sakit di sekitar lokasi tersebut, agar korban cepat mendapat bantuan. 
Dalam pengembangan kepeduliannya, Siaga juga dapat mendengarkan dan memperhatikan keterangan-keterangan yang didengar dari orang dewasa atau petugas yang berwenang menangani korban kecelakaan, misalnya apakah korban luka parah, pingsan, atau meninggal dan sebagainya, untuk kemudian menginformasikannya kepada dokter, rumah sakit, polisi atau keluarga korban. 

Kecerdasan logika-matematika merupakan kemampuan seseorang untuk berinteraksi dengan angka-angka dan bilangan serta berfikir logis dan ilmiah. Kecerdasan ini amat penting untuk membantu mengembangkan keterampilan berfikir dan logika seseorang. 
Dalam upaya merangsang kecerdasan logika-matematika Siaga, Pembina dapat melatih Siaga untuk membaca jam digital dan jam analog. Jam berkaitan dengan waktu. Dalam satu hari satu malam terdapat 24 jam. Dalam satu jam terdapat 60 menit dan dalam satu menit ada 60 detik. Angka pada jam digital menunjukkan waktu jam berapa pada hari itu. 

Contoh jika angka pada jam digital menunjukan angka: 03:12:26 
Maka membacanya adalah pukul tiga lebih duabelas menit, duapuluh enam detik. 
Negara Indonesia merupakan Negara yang luas, terdiri dari kepulauan dan lautan. Karena luasnya waktu Indonesia di bagi menjadi tiga yaitu waktu Indonesia Barat (WIB) waktu Indonesia bagian Tengah (WITA) waktu Indonesia bagian Timur (WIT). Beda waktu masing-masing bagian 60 menit. 

Dalam hidup bermasyarakat manusia harus berkomunikasi dengan baik agar dapat dimengerti maksudnya. Komunikasi dapat dilakukan secara langsung dan dapat dilakukan dengan menggunakan alat komunikasi. Komunikasi langsung adalah komunikasi antara satu orang dengan yang lain tanpa bantuan alat komunikasi, misalnya bertatap muka. Komunikasi dengan menggunakan alat komunikasi pada umumnya ada kode-kode tertentu agar komunikasi dapat berlangsung dengan baik. 
Alat komunikasi merupakan alat penting untuk membantu komunikasi antara orang satu dengan yang lain. Alat komunikasi tradisional antara lain: 

· kentongan (Jawa). Dengan menggunakan kode pukulan kentongan tertentu masyarakat suku Jawa dapat melakukan komunikasi, berita atau perintah apa yang tersirat dalam bunyi kentongan 
· Tiupan kerang besar pada suku tertentu diluar Jawa sebagai tanda berkumpul, 
· Semaphore. Alat komunikasi dengan menggunakan bendera semaphore yang digunakan untuk menerima dan mengirimkan/ menyampaikan berita. 
· Bersiul. Dibeberapa kalangan anak muda bersiul masih digunakan sebagai alat komunikasi yang cukup efektif. 
Dizaman yang semakin maju dan berkembang, alat komunikasi semakin canggih dan mudah untuk ditemui dan didapati. 

Alat komunikasi modern antara lain: 
· Telepon rumah dan telepon genggam yang populernya disebut Hand Phone (H.P.) Menggunakan telepon sebaiknya tidak berlebihan, gunakan seperlunya untuk berbicara. Kalau perlu catatlah hal-hal yang ingin disampaikan. 
· Internet dan E-mail. Internet merupakan alat komunikasi yang sangat canggih, karena dengan alat komunikasi ini dapat menjangkau informasi yang lengkap dan luas, namun internet kadang ada dampak negatifnya, sehingga dalam penggunaannya harus ada kontrol baik dari orang dewasa maupun dari penggunanya. Agar dapat mengoperasikan dengan baik alat-alat tersebut perlu pengetahuan dan keterampilan dari seseorang yang berkompeten tentang hal tersebut. Pembina sebaiknya memiliki kemampuan untuk mengoperasikan alat komunikasi tersebut. 
· Pelatihan kecerdasan berbahasa verbal. Bangsa Indonesia memiliki bahasa nasional sebagai bahasa persatuan. Setiap warga Negara hendaknya dapat menggunakan bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi dalam kehidupan bermasyarakat. Pada saat latihan dan pertemuan lain Siaga diwajibkan untuk menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar. Menulis surat adalah merupakan salah satu cara bersilahturahmi yang cukup efektif. Untuk melatih hal tersebut. Siaga diwajibkan untuk dapat menulis surat kepada teman sebaya atau kepada temannya dengan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.

Materi SKU Pengembangan Fisik 

Sebagai wujud rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa kita harus menjaga kesehatan, memelihara anggota tubuh dan organ tubuh, merawat dan mencintai diri (tubuh). 
1. Secara awam tubuh manusia terlihat tumbuh sesuai dengan pertumbuhannya, namun tidak berarti bahwa kita tidak perlu merencanakan dan memperhatikan pertumbuhannya. Menjaga kesehatan tubuh merupakan kewajiban yang harus dilaksanakan oleh siapapun agar tubuh mejadi sehat dan bugar. Cara yang sederhana adalah melakukan olah raga sesuai dengan porsi yang telah ditentukan yaitu minimal tiga kali dalam satu minggu. Setidaknya Siaga mengetahui gerakan dasar olah raga seperti jalan, lari, loncat, lompat, jingkat dan jongkok. Gerakan-gerakan olah raga seperti senam harus dilakukan dengan benar agar tidak cedera. Setiap Siaga hendaknya dapat melakukan Senam Pramuka atau Senam Kesegaran Jasmani. 

2. Anggota tubuh manusia antara lain: kaki, tangan, mata, telinga, hidung. Masing masing anggota tubuh memiliki fungsi yang berbeda namun kadang-kadang dapat bekerjasama untuk melakukan fungsi yang sama. Kaki mempunyai fungsi antara lain untuk menopang tubuh, berjalan, berlari, menendang. Tangan mempunyai fungsi antara lain untuk mengangkat, mendorong, menarik. Fungsi-fungsi positif anggota tubuh lainnya dapat diamati dalam kehidupan sehari-hari sebagai acuan baik untuk menambah pengetahuan Pembina maupun Pramuka Siaga. Latihan-latihan keseimbangan cukup baik jika dapat dilakukan secara rutin misalnya melempar dan menangkap bola dengan menggunakan tangan kiri dan kanan secara bergantian 

3. Pada tubuh manusia terdapat organ utama yaitu jantung, paru-paru, hati, pencernaan, dan ginjal. Organ tubuh tersebut semuanya ada di bagian dalam tubuh dan memiliki peran penting untuk kehidupan, karena itu harus dijaga dan dipelihara dengan baik. 
· Jantung : ukuran jantung kurang lebih sama dengan kepalan tangan masing- masing. Letak jantung ditengah rongga dada dan posisinya sedikit condong ke kiri. Fungsi jantung adalah memompa darah keseuruh tubuh. Jantung memiliki dua sisi yang dipisahkan oleh dinding otot. Sisi jantung sebelah kanan ukurannya lebih kecil dan lebih lemah dan tugasnya memompa darah ke paru-paru. Sisi jantung sebelah kiri lebih kuat memompa darah menuju kearah seluruh tubuh. Jika kita mendengarkan denyut jantung hal itu adalah gerakan menekan yang dilakukan otot jantung secara teratur untuk memompa darah keseluruh tubuh. 
· Paru-paru adalah sepasang organ berbentuk kantong empuk seperti spon letaknya di dalam rongga dada. Ketika menarik napas udara akan masuk melalui hidung atau mulut, lalu masuk kesaluran pernapasan dan masuk ke ribuan cabang saluran pernapasan yang terdapat dalam paru-paru. Dua cabang saluran pernapasan terbesar disebut bronki. Keduanya memiliki percabangan saluran pernapasan yang lebih kecil dan disebut bronkilus. Seluruh permukaan saluran pernapasan dilindungi oleh lapisan tipis lendir kental yang menebal untuk melindungi paru paru saat sedang menderita selesma. Fungsi paru-paru adalah memompa udara yang masuk melalui mulut dan hidung agar manusia dapat bernafas. 
· Hati adalah organ paling besar dalam tubuh yang merupakan pusat pengolahan kimiawi pada tubuh. 

Fungsi hati adalah: 
- menangani nutrisi zat hasil pencernaan makanan yang dimakan, serta mendistribusikannya ke sel-sel tubuh yang membutuhkan. 
- Mengubah karbohidrat menjadi glukosa. 
- Mempertahankan kadar gula di dalam darah 
- Menyimpan semua kelebihan energi dari makanan sebagai lemak di seluruh tubuh. 
- Mengurai protein serta menyimpan vitamin serta mineral. 
- Membersihkan darah dari se-sel darah merah yang rusak dan zat-zat racun. 

· Ginjal adalah sepasang organ berbentuk seperti kacang merah di rongga perut bagian belakang. 
Ginjal memiliki peran penting karena semua darah yang berada dalam tubuh semua mengalir melewati ginjal setiap 10 menit sekali, artinya darah disaring 150 kali sehari. 
Fungsi ginjal adalah: 
- pengatur air dan pencuci darah. 
- pemisah air dan bahan-bahan penting lain dari darah. 
- mendaur ulang bahan-bahan yang masih dapat digunakan dalam darah 

· Pencernaan. 
Pencernaan adalah proses pengolahan makanan yang kita makan menjadi zat yang lebih sederhana serta dapat diserap dan digunakan tubuh. Fungsi pencernaan adalah mengolah makanan yang masuk ke dalam tubuh untuk diserap bagian–bagian tubuh yang memerlukan. 

4. Fisik yang sehat juga ditentukan oleh cara dan pola hidupnya yang sehat. Hal tersebut dimulai dengan melakukan kebiasaan bersih dan rapih di lingkungan rumahnya secara sadar dan disiplin. Sebagai contoh adalah kegiatan di pagi hari. Pada waktu Siaga bangun tidur hendaknya langsung membersihkan tempat tidur, melipat selimut, merapihkan peralatan tidur dan menyapu serta merapihkannya. Kegiatan semacam ini pada awalnya memang terasa berat, namun jika dilakukan terus menerus dengan rasa iklas akan terasa ringan dan menjadi kebiasaan. Setiap hari kita keluar rumah untuk belajar, bermain, berolah raga bersama teman dan orang lain, yang berdampak bahwa tubuh menjadi kotor, berkeringat dan berdebu bahkan mungkin tertempel bakteri penyakit. Alangkah tidak nyamannya jika kita tidak membersihkannya/mandi. Setiap hari sebaiknya mandi sebanyak dua kali, pagi dan sore hari. Mandi bukan sekedar menyiram tubuh dengan air (gebyar gebyur) saja, tapi harus digosok memakai sabun dengan spon, agar kotoran atau daki di tubuh luntur dan badan jadi bersih. Jangan dilupakan pada saat mandi harus menggosok gigi. Mencuci rambut dua kali seminggu pun harus dilakukan agar rambut tetap bersih dan sehat. Selesai mandi tubuh dikeringkan dengan handuk yang kering dan bersih. Biasakan mengenakan pakaian yang bersih, kalau mungkin pakaian sudah diseterika. Biasakan bercermin untuk memastikan apakah sudah rapih dan pantas yang dikenakan. 

5. Hal penting yang mendukung pengembangan fisik yaitu makan makanan yang bergizi secara berimbang dan minum air yang cukup. 

Makanan yang bernilai gizi adalah makanan yang ada pengaruhnya untuk menyehatkan dan meningkatkan pertumbuhan badan. Oleh karena itu janganlah makan hanya sekedar untuk kenyang. 
Pemerintah melalui Depkes telah memberikan pedoman yang disebut empat sehat lima sempurna. Empat macam makanan yang sehat tersebut adalah: 
· Beras, kentang dan segala umbi-umbian mengandung banyak karbohidrat sebagai bahan makanan. 
· Kacang-kacangan, telur, ikan, ayam dan daging mengandung protein untuk pertumbuhan dan perbaikan tubuh. 
· Sayur-sayuran mengandung vitamin dan mineral untuk memelihara fungsi tubuh dan membangun daya tahan. 
· Buah-buahan mengandung vitamin C. 
Selain itu ditambah dengan susu. Dengan makanan tersebut ditambah minum susu, maka jadilah Empat sehat lima sempurna.

Proses Penyelesaian SKU

Cara menyelesaikan SKU dilakukan melalui ujian SKU. Ujian SKU adalah menilai kecakapan Pramuka Siaga untuk memperoleh Tanda Kecakapan Umum (TKU), sehingga kecakapan yang dimiliki Siaga benar-benar dapat dipertanggung jawabkan dan memenuhi syarat-syarat yang telah ditentukan sesuai dengan keadaan dan kemampuan Siaga.
Bagi Pembina Siaga ujian SKU merupakan salah satu usaha untuk meyakini:
· hasil proses pendidikan yang telah diselenggarakan.
· usaha yang dilakukan Siaga.
· kemampuan Pembina dalam melaksanakan tugasnya.

Penguji SKU adalah pembina atau pembantu Pembina yang langsung membina Siaga. Pembina yang bersangkutan dapat meminta orang lain di luar anggota Gerakan Pramuka untuk menguji. Misalnya orang tua atau wali Siaga. Khusus ujian mengenai butir Dwisatya dan Dwidarma supaya dilakukan oleh Pembina atau pembantu Pembinanya.

1. Menyelesaikan SKU
SKU merupakan alat pendidikan yang dapat menjadi pendorong bagi Siaga untuk berusaha memiliki pengetahuan, kecakapan dan keterampilan yang dipersyaratkan.
Pembina Pramuka Siaga baik secara formal maupun informal selalu memberikan motivasi kepada para Pramuka Siaga untuk menyelesaikan SKU pada tingkatan yang sesuai dengan kondisi peserta didik masing-masing.

2. Cara menguji SKU 

  1. Penyelesaian SKU dilaksanakan melalui ujian-ujian dengan cara informal oleh Pembinanya (Pembantu Pembinanya) sendiri.
  2. Materi yang diujikan (butir demi butir), sesuai dengan permintaan/ kesiapan peserta didik dan dilaksanakan secara individual.
  3. Waktu pelaksanaan ujian ditentukan bersama antara peserta didik dengan Pembina/Pembantu Pembinanya.
  4. Penguji (Pembina/Pembantu Pembina) berusaha agar proses ujian itu dirasakan oleh peserta didik sebagai proses pendidikan yang menyenangkan dan dapat meningkatkan pengetahuan dan pengalamannya.
  5. Ujian dilaksanakan secara individual dengan maksud agar pembina memperhatikan batas-batas kemampuan mental/spiritual, fisik, intelektual, emosional dan sosial peserta didik yang bersangkutan.
  6. Pembina yang menguji SKU hendaknya memperhatikan usaha, ikhtiar, ketekunan, dan kesungguhan yang sudah diperbuat dalam proses ujian SKU. 
  7. Penguji SKU yang berkaitan dengan mental, moral, dan kepribadian adalah Pembina atau Pembantu Pembina, sedangkan penguji SKU yang berkaitan dengan agama, teknologi, dan keterampilan dapat meminta bantuan orang lain yang memiliki kompetensi. 
  8. Penguji membubuhkan paraf pada kolom yang tersedia dalam SKU milik pramuka yang diuji, setelah ujian tersebut dinyatakan berhasil (lulus) 


3. Tanda Kecakapan Umum (TKU)
TKU merupakan tanda penghargaan yang diberikan kepada peserta didik setelah menyelesaikan SKU melalui ujian-ujian yang dilakukan oleh Pembinanya (Pembantu Pembinanya)
TKU untuk Pramuka Siaga disematkan di lengan baju sebelah kiri (di bawah tanda barung), dilakukan dalam suatu upacara pelantikan kenaikan tingkat.
Upacara Pelantikan kenaikan tingkat pada Pramuka Siaga dilaksanakan ketika terjadi kenaikan tingkat:
Para penyandang TKU hendaknya selalu berusaha menjaga kualitasnya sehingga dapat menjadi contoh dan panutan teman-temannya, disamping itu yang bersangkutan mempunyai hak untuk menyelesaikan SKU berikutnya.

  1. Tanda Kecakapan yang sudah ditempel pada lengan baju peserta didik bilamana ternyata tidak dapat dipertanggungjawabkan karena tidak didukung oleh kemampuan pemiliknya Dari calon Siaga menjadi Siaga Mula;
  2. Dari Siaga Mula menjadi Siaga Bantu; 
  3. Dari Siaga Bantu menjadi Siaga Tata. 
maka pemilikan tanda kecakapan tersebut dapat dilepas/dicabut.
SKU dan TKU merupakan alat pendidikan, karena itu Pembina tetap menyikapinya sebagaimana yang diharapkan, dengan kata lain para pemakai tanda kecakapan hendaknya selalu dijaga agar mereka sebelum disemati tanda kecakapan harus melalui proses yang benar sehingga tanda kecakapan tersebut didukung oleh kemampuan dan perilaku pemakainya
Pembina Pramuka Siaga hendaknya terus menerus memberikan motivasi peserta didiknya agar mereka tetap menjaga kualitas dan perilakunya selaras dengan TKU berikutnya sehingga sebagai Pramuka Siaga mereka memiliki pengalaman dan kenangan ketika menjadi Siaga Mula, Siaga Bantu dan Siaga Tata.

0 komentar:

Posting Komentar